Berwisata di Patung Budha Empat Wajah dan Jembatan Merah Surabaya
Surabaya merupakan kota kedua terbesar di indonesia,sebagai ibukota pulau jawa timur.surabaya memiliki julukan sebagai kota pahlawan ,kota ini merupakan saksi dari perjuangan para pahlawan indonesia dari penjajahan belanda.selain sejarah ,surabaya memiliki berbagai tempat wisata yang wajib kamu kunjungi. kali ini kita akan enelusuri satu persatu tempat yang akan kamu kunjungi nantinya.surabaya juga sering di dengar dengan julukan pulau komodo.kenapa demikian,konon katanya hanya di pulau inilah komodo yang hampir punah masih hidup dan terjaga.nahh,mari kita berwisata.
Kompleks Patung Buddha 4 Wajah dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektar dengan bangunan berukuran 9x9 meter. pihak pengelola menguraikan ukuran tersebut yang mengambil angka 9 merupakan simbol dari kesempurnaan. Bangunan utama patung Buddha dibangun dengan empat pilar yang menyangga stupa di bagian atas.
Lebih jauh pihak pengelola mengungkapkan, patung Buddha yang memiliki empat wajah melambangkan empat sifat Buddha yang utama. Ke-empat sifat tersebut antara lain pengasih, murah hati, adil, dan sifat yang meditasi. Patung Buddha 4 wajah ini serupa dengan yang ada di Bangkok, Thailand, yang melambangkan wajah perdamaian dan kesehatan, wajah hubungan baik, wajah keberuntungan, dan wajah perlindungan dari kejahatan.
Yang menarik, patung yang didaulat sebagai patung tertinggi di Indonesia oleh Museum Rekor Indonesia ini dilapisi oleh emas, sehingga nampak berkilau meski dilihat di malam hari. Namun demikian, perlu perhatian lebih untuk menjadikan kompleks patung Buddha ini sebagai salah satu destinasi wisata alternatif di Surabaya, pasalnya beberapa bagian taman di kompleks ini kurang terawat dan pengunjung masih membuang sampah sembarangan.
Jembatan Merah dibentuk atas kesepakatan Pakubowono II dari Mataram dengan VOC sejak 11 November 1743. Dalam perjanjian disebutkan bahwa beberapa daerah pantai utara, termasuk Surabaya, diserahkan ke VOC, termasuk Surabaya yang berada di bawah kolonialisme Belanda.
Sejak saat itu, daerah Jembatan Merah menjadi kawasan komersial dan menjadi jalan satu-satunya yang menghubungkan Kalimas dan Gedung Residensi Surabaya. Dengan kata lain, Jembatan Merah merupakan fasilitator yang sangat penting pada era itu.
Jembatan Merah berubaha secara fisik sekitar tahun 1890an, ketika pagar pembatas diubah dari kayu menjadi besi. Saat ini, kondisi jembatan yang menghubungkan jalan Rajawali dan Kembang Jepun di sisi utara Surabaya ini hampir sama seperti jembatan lainnya, dengan warna merah tertentu.
Di sekitar jembatan, terdapat beberapa bangunan peninggalan Belanda lainnya yang masih difungsikan dan terletak di selatan Jembatan Merah. Selain itu, terdapat pula pusat perbelanjaan yang terkenal di Surabaya yaitu, Jembatan Merah Plaza
Jembatan Merah pernah menjadi saksi hidup dari tentara Indonesia, khususnya pahlawan-pahlawan Surabaya yang berjuang melawan kolonialisme Belanda. Oleh karena itu, tidak peduli kondisi yang mungkin terjadi hari ini, Jembatan merah adalah warisan penting bagi sejarah Indonesia. Jembatan Merah merupakan pahlawan yang masih hidup dan akan terus hidup melawan waktu..
Patung Budha Dengan Empat Wajah
Selain di Bangkok, patung Buddha 4 wajah juga dibangun di kawasan Pantai Ria Kenjeran, sekitar 8 km dari pusat Kota Surabaya, Jawa Timur. Dibangun sejak 2003 dan diresmikan berdiri pada 2004, Patung Buddha 4 Wajah kerap menjadi destinasi wisata alternatif bagi mereka yang ingin merasakan angin pantai sambil menikmati suasana yang hening.
Kompleks Patung Buddha 4 Wajah dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektar dengan bangunan berukuran 9x9 meter. pihak pengelola menguraikan ukuran tersebut yang mengambil angka 9 merupakan simbol dari kesempurnaan. Bangunan utama patung Buddha dibangun dengan empat pilar yang menyangga stupa di bagian atas.
Lebih jauh pihak pengelola mengungkapkan, patung Buddha yang memiliki empat wajah melambangkan empat sifat Buddha yang utama. Ke-empat sifat tersebut antara lain pengasih, murah hati, adil, dan sifat yang meditasi. Patung Buddha 4 wajah ini serupa dengan yang ada di Bangkok, Thailand, yang melambangkan wajah perdamaian dan kesehatan, wajah hubungan baik, wajah keberuntungan, dan wajah perlindungan dari kejahatan.
Yang menarik, patung yang didaulat sebagai patung tertinggi di Indonesia oleh Museum Rekor Indonesia ini dilapisi oleh emas, sehingga nampak berkilau meski dilihat di malam hari. Namun demikian, perlu perhatian lebih untuk menjadikan kompleks patung Buddha ini sebagai salah satu destinasi wisata alternatif di Surabaya, pasalnya beberapa bagian taman di kompleks ini kurang terawat dan pengunjung masih membuang sampah sembarangan.
Jembatan Merah Surabaya
Sejak saat itu, daerah Jembatan Merah menjadi kawasan komersial dan menjadi jalan satu-satunya yang menghubungkan Kalimas dan Gedung Residensi Surabaya. Dengan kata lain, Jembatan Merah merupakan fasilitator yang sangat penting pada era itu.
Jembatan Merah berubaha secara fisik sekitar tahun 1890an, ketika pagar pembatas diubah dari kayu menjadi besi. Saat ini, kondisi jembatan yang menghubungkan jalan Rajawali dan Kembang Jepun di sisi utara Surabaya ini hampir sama seperti jembatan lainnya, dengan warna merah tertentu.
Di sekitar jembatan, terdapat beberapa bangunan peninggalan Belanda lainnya yang masih difungsikan dan terletak di selatan Jembatan Merah. Selain itu, terdapat pula pusat perbelanjaan yang terkenal di Surabaya yaitu, Jembatan Merah Plaza
Jembatan Merah pernah menjadi saksi hidup dari tentara Indonesia, khususnya pahlawan-pahlawan Surabaya yang berjuang melawan kolonialisme Belanda. Oleh karena itu, tidak peduli kondisi yang mungkin terjadi hari ini, Jembatan merah adalah warisan penting bagi sejarah Indonesia. Jembatan Merah merupakan pahlawan yang masih hidup dan akan terus hidup melawan waktu..
Berwisata di Patung Budha Empat Wajah dan Jembatan Merah Surabaya
Reviewed by kabarword.live
on
10:33 AM
Rating:
No comments:
Post a Comment